Rabu, 02 November 2011

The first ramadhan in hot city

Sebelum memasuki bulan Ramadhan pada tanggal 1 agustus 2011, aku melakukan puasa wajib, yaitu puasa nisfu sya’ban. Entah ini tradisi atau emang ada dalam Al-Quran tetapi di tempatku (re:Kalimantan-samarinda) puasa ini udah dikerjakan dari zaman jahilliyah. Huehehe.

Saat di Surabaya,aku tinggal di rumah keluarga ku, gak tau kenapa kok waktu aku bilang “wah,besok puasa nisfu loh” dan you know that, mereka diam saja, aku gak tau itu tandanya mereka tau apa itu puasa nisfu atau bahkan sebaliknya (???)

Dan akhirnya dirumah itu,aku sajalah yg berpuasa --____-- hedeeeeeeh..

Sampai sekarang aku masih mencari-cari misteri ini..

Pada tanggal 1 agustus,tepat dimana awal aku melakukan kegiatan yang sangaaaaat freak, but in side I have positive effect.. yeah, jadi pada tanggal 1 agustus itu aku memulai MOB (masa orientasi bersama) atau ospek. loe bisa bayangin betapa sedihnya aku puasa di kota yg hot hot to go ini, sambil melakukan ospek yang melelahkan L “ampuni segala dosa2 hamba ya Allah”

Sudah tak peduli betapa panasnya matahari saat itu, pukul 6 pagi sudah bersiap-siap untuk melakukan upacara pembukaan MOB, dibawah terik matahari. Setelah melakukan upacara opening,kita digiring ke ruang kelas yang Alhamdulillah ber-AC. Lalu bla bla bla bla,kita diberi materi-materi tentang universitas, tata cara pembayaran administrasi, kuliah itu bagaimana kayak apa dan banyak lainnya.

Tiba saatnya pukul 12 siang, sebelumnya telah dikonfirmasi bahwa maharu (mahasiswa baru) diwajibkan membawa makanan kecuali yg berpuasa. Dan ya Tuhan, pada saat makan siang inilah dimana iman ku sangat2 diuji, serentak ketika pembimbing memberi tahu bahwa jam makan siang telah dimulai. Aku hanya bisa menyebut “astagfirullah, bawa aku keluar ya Allah” dan untung lah pada saat mereka yg non muslim/yg tidak berpuasa makan siang, kita yg muslim melakukan sholat zuhur, saat tiba di mushola aku merasakan hawa sejuk nan eksotis, hmmmm betapa bahagianya aku J setelah sholat zuhur, kami digiring kembali ke kelas dan untunglah mereka udah selesai makan.

Selama 11 hari berturut-turut selalu begini suasananya, aku seperti tinggal di luar negeri deh.. tak adakah rasa hormat, toleransi antar umat beragama??

Dan yang bikin gak enak lagi, disini aku gak nemu apa itu yg namanya ‘pasar ramadhan’ atau ‘tempat orang yg menjual takjil’ jadilah aku memakan makanan seadanya. Astagaaa, baru kali ini sahur tanpa mama,papa,dan adek2. Dan masjid disini jauh-jauh meeeeen.. adzan pun terdengar samar2 L dan orang2 disekitar sini gak peduli, banyak rumah makan yang buka, orang lalu lalang makan didepan umum. Astagfirullah.

“sebenarnya aku lagi dimana sih ini? Aku pengen pulang,aku putus asa” kata ku dalam hati.

Tapi untunglah hati ini begitu strong strong.. huaaaaa. Untunglah aku sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa. “kuatkanlah hamba ya Allah” Cuma itu doaku saat selesai sholat.

Mungkin tulisan ku ini terlalu menyinggung,tapi aku menulis apa adanya, apa yg terjadi sama aku. Bila ada pihak yang tersungging aku mohon maaf sebanyak-banyak nya. Aku berharap negeri ini menjadi damai,aman dan tentram.

“hidup ini hanya sekali, hormati jika ingin dihormati. Sayangi jika ingin disayangi, cintai jika ingin dicintai”

Salam peace,love and respect J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar